Yonny Hernández Vega adalah pembalap motor profesional asal Kolombia yang telah menorehkan namanya dalam sejarah sebagai salah satu pembalap Amerika Selatan pertama yang bersaing secara konsisten di ajang balap motor paling prestisius di dunia, MotoGP. Lahir di Medellín pada 25 Juli 1988, Hernández menunjukkan bakat balap sejak usia muda. Ia memulai kariernya di ajang supermoto dan motocross di Kolombia sebelum akhirnya pindah ke Spanyol untuk mengejar impian profesionalnya di kancah internasional.
Perjalanan Hernández menuju MotoGP bukanlah hal yang mudah. Setelah membalap di kejuaraan nasional Spanyol dan menimba pengalaman di ajang Moto2 sejak 2010, ia mendapat kesempatan untuk naik ke kelas utama, MotoGP, pada tahun 2012 bersama tim Avintia Blusens. Di sana, ia mengendarai motor CRT (Claiming Rule Team) dan mulai menunjukkan potensinya sebagai pembalap yang tangguh dan agresif.
Hernández dikenal luas atas gaya balapnya yang berani dan konsisten dalam kondisi sulit. Ia kemudian bergabung dengan tim-tim seperti Paul Bird Motorsport, Pramac Racing, dan Aspar Team, serta mengendarai motor dari berbagai pabrikan, terutama Ducati. Meski tidak pernah naik podium di kelas utama, ia berhasil mencetak beberapa hasil yang kompetitif dan menjadi salah satu pembalap non-Eropa yang mampu bertahan lama di MotoGP.
Setelah lima musim di MotoGP, Hernández beralih ke Kejuaraan Dunia Superbike (WorldSBK) pada tahun 2018 dengan tim Pedercini Racing. Ia juga sempat tampil di ajang ketahanan FIM Endurance World Championship bersama Honda, memperlihatkan kemampuan adaptasinya dalam berbagai format balap motor.
Pada tahun 2021, Hernández kembali menjadi sorotan saat tampil di Kejuaraan Dunia MotoE, kelas motor listrik yang sedang berkembang. Di sana, ia memperkuat tim Octo Pramac MotoE dan menunjukkan bahwa semangatnya di lintasan belum pudar.
Yonny Hernández tidak hanya mewakili bakat Kolombia di dunia balap motor, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak pembalap muda di Amerika Latin. Kariernya menunjukkan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan keberanian untuk mengambil risiko, seorang pembalap dari luar Eropa pun dapat bersaing di level tertinggi dunia motorsport.